Senin, 19 Juni 2017

PRINSIP - PRINSIP PENUNTUN SATPAM DAN JANJI SATPAM

PRINSIP-PRINSIP PENUNTUN SATUAN PENGAMANAN

1. Kami anggota satuan pengamanan
memegang teguh disiplin, patuh dan
taat pada pimpinan ,jujur dan
bertanggung jawab.
2. Kami anggota satuan pengamanan
senantiasa menjaga kehormatan diri
dan menjunjung tinggi kehormatan
satuan pengamanan.
3. Kami anggota satuan pengamanan
senantiasa waspada dalam
melaksanaan tugas sebagai
pengaman dan penertib dilingkungan
kerja.
4. Kami anggota satuan pengamanan
senantiasa bersikap open,dan tidak
menganggap remeh sesuatu yang
terjadi di lingkungan kerja.
5. Kami anggota satuan pengamanan
adalah petugas yang tangguh dan
senantiasa bersikap etis dalam
menegakan peraturan.

JANJI SATPAM

1. Setia dan menjunjung tinggi
pancasila dan undang undang dasar
1945.
2. Memegang teguh disiplin,patuh
dan taat kepada pimpinan serta
berani bertanggung jawab terhadap
seiap pelaksanaan tugas.
3. Menjaga kehormatan diri dan
menjunjung tinggi kehormatan
satuan pengamanan.
4. Memelihara persatuan dan
kesatuan satuan pengamanan serta
aparat keamanan lainnya.
5. Senantiasa memelihara dan
meningkatkan kewaspadaan serta
kemampuan tugas demi tercapainya
keamanan lingkungan.

Selasa, 09 Mei 2017

FORM LAPORAN SATPAM

A. LAPORAN NAIK JAGA                            
Selamat Pagi,
Izin Melapor,  hari, tgl, bln, tahun  pukul ...., Regu ..., Jumlah ... orang, Hadir ... orang.  ... telah menerima tugas penjagaan dari Regu ... ,  Situasi PT ........dalam keadaan aman.

I. GIAT

     A. Apel naik jaga

     B. Anggota  menempati pos masing-masing, sbb:

          •  Pos 1   :
          -  Wadanru
          -  ...............
          -  ...............
          -  ...............
        • Pos  2  :
          -  ................
        • Pos 3 :
          - .................
        • Pos  4  :
          -  ................
        • Pos  5 :
          -  ................
        • Pos  6  :
          -  ................
        • Pos  7  :
          -  ................
       • Pos  8  :
         -   ................
       • Pos  9  :
         -  ................
       • Pos 10 : 
          -  ...............
       • Pos 11 :
          -  ...............
       •  Pos 12 :
          -  ..............

II. KEJADIAN

      • 5 W 1 H

III. LAIN - LAIN

        A. ...........

        B. ...........

        C. ............

Laporan selesai

Danru

-----------------------------------------------------------
       

B. LAPORAN TURUN JAGA
      

Selamat Malam
Izin melaporkan, hari, tgl., bln., thn., jam 20.00 WIB,  Regu ... menyerahkan tugas dan tanggungjawab penjagaan ke Regu  .... Situasi PT ........ dalam keadaan aman.

  I. GIAT

       A.  Apel naik jaga

       B. Giat 1

       C. Giar 2

       D. Giat 3

       E. Apel turun jaga

II. KEJADIAN
        nihil

III. LAIN-LAIN

       A. .........

       B. .........

       C. .........

Laporan selesai  

Danru
        

---------------------------------------------------------------

               
C..BERITA ACARA LAPORAN KEJADIAN

Berita Acara Laporan Kejadian
No. ...........................................

Pada hari ini ....... tanggal ........bulan .......... tahun Dua Ribu ......... ( ... / ... / ....... ). Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama        : ......................
Jabatan    : ......................
Melaporkan kejadian sbb. :
Hari, tgl., waktu kejadian : ........., .........., ......
Kronologis kejadian :
.........................................................................................................................................................
Tindakan yang diambil :
.......................................................................................................................................................
Demikian Beeita Acara Laporan  kejadian ini dibuat sebenar-benarnya, ditutup dan ditandatangani di ........., pada hari ...... tanggal ......... bulan ........... tahun Dua Ribu ...........

Danru                     Yg. Membuat Lprn

................                .............................

                  Mengetahui :
HRGA Manager        Ka. Satpam

....................               .....................

Catatan :

Laporan kejadian dibuat apabila ada kejadian. Hal ini merupakan salah satu kemampuandan keahlian yang perlu dimiliki oleh seorang Satpam saat bertugas.

Berbeda dengan laporan secara lisan, dalam laporan tertulis anda harus menggunakan tata bahasa dan kalimat yang baku dan tepat.

Berikut ini beberapa cara dalam
menulis laporan kejadian saat
bertugas sebagai satpam :
1. Sampaikan fakta kejadian yang benar dan data yang akurat
Laporan yang anda buat sebaiknya
hanya menyampaikan fakta kejadian saja serta menggunakan data yang akurat. Oleh karena itu anda tidak menambahkan dengan hal-hal lain yang tidak ada hubungannya dengan kejadian dalam laporan.
Hal ini sangat penting agar laporan anda dapat dipercaya dan dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan oleh pengguna laporan anda.
2. Menggunakan format 5W dan 1H
Agar laporan anda mudah untuk
dimengerti, sebaiknya anda menggunakan format 5 W dan 1H . Adapun yang dimaksud
dengan 5W dan 1H adalah dalam
laporan yang anda buat harus
mencakup :
1. Who (Siapa) : Siapa pelaku atau siapa yang mengalami kejadian;
2. What (Apa) : Apa yang terjadi secara detail dalam kejadian tersebut;
3. When (Kapan) : Kapan waktu
terjadinya kejadian;
4. Where (Dimana) : Dimana lokasi
terjadinya kejadian;
5. Why (Kenapa) : Kenapa kejadian
tersebut terjadi;
6. How (Bagaimana) : Bagaimana
kejadian tersebut bisa terjadi.

---------------------------------------------------------------

D. BUKU CATATAN BONGKAR atau MUAT BARANG.

Dalam buku catatan mobil bongkar dan muat harus terdata :

  1. No. Urut
  2. Nama Sopir
  3. Nama Suplier / Ekspedisi
  4. Tanggal Masuk
  5. Jam  Masuk
  6. Tanggal Keluar
  7. Jam Keluar
  8. Nama Barang
  9. Jumlah Barang
10. Tujuan ( Ket. Bisnis Unit Penerima jika mobil bongkar)
11. No. Kartu Tamu
12. No. Kartu Antrian Timbang.

---------------------------------------------------------------

E. BUKU TAMU

Dalam buku tamu harus terekam data sebagai berikut :
  1. No. Urut
  2. Tanggal
  3. Jam Masuk & Jam Keluar
  4. No. Mabil
  5. Nama Tamu
  6. Asal Instansi
  7. Tujuan
  8. Kepentingan
  9. No. Kartu Tamu

---------------------------------------------------------------

F. BERITA ACARA PEMERIKSAAN (BAP)

SATUAN PENGAMANAN PT. .........
...........................................................
BERITA ACARA PEMERIKSAAN

( TERSANGKA )

—— Pada hari ini ……….. tanggal .…  Agustus 2008 sekira  jam 10.00 WIB, saya   :
Nama          : Sarkam
Jabatan      : Danru
telah melakukan pemeriksaan terhadap karyawan laki-laki yang
Nama          : Jarbere
Bagian        :  Umum
No. ID          :  M.00.00.001

Lahir di .............  tanggal .............., Umur ..... Tahun, Suku .........,  Pendidikan terakhir ................,  Alamat .........................................
Dia ( Jarbere ) diperiksa dan didengar keterangannya sebagai Tersangka dalam perkara pencurian BS Besi.
Atas pertanyaan yang diajukan Pemeriksa kepada yang diperiksa maka yang diperiksa menjawab dan menerangkan sebagai berikut di bawah ini : ————————————————————

PERTANYAAN                JAWABAN

Bagaimanakah keadaan kesehatan Sdr sekarang ini, bersediakah Sdr diperiksa dan memberikan keterangan yang sebenar-benarnya? ———————————————————

——-1.     Ya, Saya sekarang dalam keadaan sehat Jasmani dan Rohani, bersedia diperiksa dan akan keterangan yang sebenar-benarnya. ————————————————————

Mengertikah Sdr sebabnya Sdr dimintai keterangan oleh Petugas Satpam saat sekarang ini?——————————————————

——-2.   Saya mengerti sebabnya  sehubung dengan Saya telah melakukan pencurian BS Besi di pabrik.---------------------------------------

Kapan dan dimanakah Sdr ditangkap serta bersama siapa Sdr ditangkap, saat ditangkap Sdr  sedang  mengapa dan siapakah yang melakukan penangkapan terhadap Sdr ?—————————

——-3.   Saya ditangkap sendiri pada hari………..........tangga  30 April 2016 sekitar jam 10.00 WIB di Pos 1 ketika mobil saya akan keluar dari pabrik dst.--------------------------------------------

Masih adakah keterangan lain yang perlu Sdr tambahkan atau jelaskan sehubugan perkara ini?—-------------------

------- 4. Semua keterangan yang saya berikan diatas sudah cukup dan tidak ada lagi yang akan saya jelaskan atau tambahkan.————————————

Sudah sebenar-benarnyakah semua keterangan yang Sdr berikan di atas dan dalam hal memberikan keterangan tersebut apakah Sdr merasa dipaksa, mendapat penekanan-penekanan atau anda dipengaruhi oleh orang lain maupun oleh pemeriksa sendiri?

--------- 5  Semuanya telah saya terangkan dengan sebenar-benarnya tanpa ada rasa paksaan, penekanan-penekanan dan juga tidak ada dipengaruhi oleh orang lain maupun oleh pemeriksa sendiri dan apa yang saya terangkan diatas adalah menurut apa yang saya lihat dan saya lakukan. --------------------------------------

———- Setelah berita acara pemeriksaan tersangka ini selesai dibuat kemudian dibaca sendiri oleh yang diperiksa (tersangka) dan yang diperiksa menyatakan setuju serta membenarkan kemudian untuk menguatkannya yang diperiksa turut membubuhkan tanda tangannya di bawah ini.———————————–

Yang diperiksa / Tersangka

( Sarmin)

———- Demikianlah Berita Acara Pemeriksaan tersangkan ini dibuat dengan sebenar-benarnya kemudian ditutup dan ditanda-tangani di ............ pada Hari dan tanggal tersebut diatas.———

Petugas Satpam

Sarkamo

Danru

---------------------------------------------------------------

G. LAPORAN KEHILANGAN

SATUAN PENGAMANAN
PT .....................................

LAPORAN  KEHILANGAN

Pada hari ini ....................,  tanggal.....................2017, jam ............  Saya petugas jagat
Nama       : ...........................
No. ID       : ...........................
Jabatan   : ...........................
telah menerima laporan kehilangan dari karyawan yang ber-
Nama       : ...........................
No. ID       : ...........................
Bagian      : ...........................
BU             : ...........................
Dia ( ...........................) melaporkan telah kehilangan  :
1. .............................
2. .............................
3. .............................
diperkirakan hilang di ...........................  Dia menyadari kehilangan tersebut pada jam ....... .
Demikian laporan kehilangan ini saya buat sesuai dengan pengakuan Pelapor.

Karawang , ................ 2017
Petugas                            Pelapor

ttd.                                     ttd.


Senin, 08 Mei 2017

BELA DIRI KARATE

GERAKAN DALAM KARATE
     

OSH…….!!!

Karate adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Seni bela diri karate dibawa masuk ke Jepang lewat Okinawa. Seni bela diri ini pertama kali disebut “Tote” yang berarti seperti “Tangan China”.      Waktu karate masuk ke Jepang, nasionalisme Jepang pada saat itu sedang tinggi-tingginya, sehingga Sensei Gichin Funakoshi mengubah kanji Okinawa (Tote: Tangan China) dalam kanji Jepang menjadi ‘karate’ (Tangan Kosong) agar lebih mudah diterima oleh masyarakat Jepang. Karate terdiri dari atas dua kanji. Yang pertama adalah ‘Kara’  dan berarti ‘kosong’. Dan yang kedua, ‘te', berarti ‘tangan’. Yang dua kanji bersama artinya “tangan kosong”

Menurut Zen-Nippon Karatedo Renmei/Japan Karatedo Federation (JKF) dan World Karatedo Federation (WKF), yang dianggap sebagai gaya karate yang utama yaitu:
1. Shotokan
2. Goju-Ryu
3. Shito-Ryu
4. Wado-Ryu
Keempat aliran tersebut diakui sebagai gaya Karate yang utama karena turut serta dalam pembentukan JKF dan WKF.
Namun gaya karate yang terkemuka di dunia bukan hanya empat gaya di atas itu saja. Beberapa aliran besar seperti Kyokushin , Shorin-ryu dan Uechi-ryu tersebar luas ke berbagai negara di dunia dan dikenal sebagai aliran Karate yang termasyhur, walaupun tidak termasuk dalam “4 besar WKF”.
Di negara Jepang, organisasi yang mewadahi olahraga Karate seluruh Jepang adalah JKF. Adapun organisasi yang mewadahi Karate seluruh dunia adalah WKF (dulu dikenal dengan nama WUKO – World Union of Karatedo Organizations). Ada pula ITKF (International Traditional Karate Federation) yang mewadahi karate tradisional. Adapun fungsi dari JKF dan WKF adalah terutama untuk meneguhkan Karate yang bersifat “tanpa kontak langsung”, berbeda dengan aliran Kyokushin atau Daidojuku yang “kontak langsung”. 

Latihan dasar karate terbagi tiga seperti berikut:
1. Kihon, yaitu latihan teknik-teknik dasar karate seperti teknik memukul, menendang dan menangkis. Gerakan-gerakan Kihon terdiri dari:

Kuda-kuda (dachi)

Kuda-kuda (dachi) adalah salah satu gerakan Dasar yang sangat penting, karena Kuda-kuda merupakan tumpuan dari semua gerakan. Berikut ini adalah macam-macam kuda-kuda yang di pelajari dalam Karate.

Hachiji-Dachi : Kuda-kuda Dasar ( Kaki Dibuka selebar bahu )
Zen-Kutsu-Dachi : Kuda-kuda berat depan
Ko-Kutsu-Dachi : Kuda-kuda berat belakang
Hangetsu-Dachi : Kuda-kuda berat tengah ( dalam Kata Hangetsu )
Heisoku-Dachi : Kuda-kuda berat tengah tatapi kedua kaki rapat ( dalam Kata Unsu )
Neko-Ashi-Dachi : Kuda-kuda berat belakang ( dalam Kata Unsu )
Sanshin-Dachi : Kuda-kuda berat tengah
Sochin-Dachi : Kuda-kuda berat tengah ( dalam Kata Sochin )

Pukulan (Zuki) 

Pukulan (Zuki) adalah gerakan yang tak kalah pentingnya dengan Kuda-kuda, karena pukulan sangat kita perlukan untuk menyerang lawan selain Geri atau tendangan. Berikut ini macam-macam pukulan ( Zuki ) dalam Karate.

Oi-Zuki-Chudan : Pukulan ke arah Perut atau ulu hati
Oi-Zuki-Jodan : Pukulan ke arah kepala
Kisame-Zuki : Pukulan ke arah kepala tetapi kaki tidak melangkah
Gyaku-Zuki : Pukulan ke arah perut tetapi kaki tidak melangkah
Ura-Zuki : Pukulan yang bentuknya seperti Soto-Ude-Uke
Morote-Zuki : Pukulan dan dorongan
Agi-Zuki : Pukulan dengan tangan bagian dalam dan bentuknya seperti Agi-Uke
Choku-Zuki : Pukulan kearah perut dengan Kuda-kudaHachiji-Dachi
Kage-Zuki : Pukulan kesamping exs pada Kata Tekki Shodan
Tate-Zuki : Pukulan yang bentuknya seperti Uchi-Ude-Uke
Yama-Zuki : Pukulan menggunung / Pukulan ganda dengan kedua tangan
Morote-Hisame-Zuki : Pukulan dengan kedua tangan
Tetsui-Uchi : Tangan palu
Uraken-Uchi : Pukulan menyamping
Haishu-Uchi : Tangan pedang
Haito-Uchi : Tangan pedang
Empi : Sikutan
Shuto-Uchi : Tangan pedang
Tate-Shuto : Tangan pedang

Tendangan (Geri)

Tendangan (Geri) : Dalam menyerang lawan selain dengan Pukulan ( Zuki ) dalam Karate bisa juga dengan mengunakan tendangan ( Geri ) dengan macam dan bentuk yang beragam sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi. Pada umumnya Geri digunakan pada pertarungan dengan jarak yang tidak terlalu rapat. Berikut ini adalah macam-macam Geri dalam Karate.

Mae-Geri: Tendangan ke arah Perut atau Kepala dengan arah ke depan
Mawashi-Geri: Tendangan dengan Kaki bagian atas
Yoko-Geri-Kekome: Tendangan dengan Kaki bagian samping ( di sodok )
Yoko-Geri-Keange: Tendangan dengan Kaki bagian samping ( di snap )
Usiro-Geri: Tendangan ke belakang

Tangkisan (Uke):Tidak seperti tendangan atau pukulan, pada tangkisan posisi badan kita haruslah menyamping atau segaris dengan kuda kuda. Hal ini dimaksudkan agar apabila pukulan atau tendangan luput dari tangkisan kita tidak mengenai badan kita. Berikut ini adalah istilah tangkisan dalam karate :

Gedan Barai : Tangkisan bawah atau tangkisan Mae-Geri.
Soto-Ude-Uke : Tangkisan tengah yang datangnya dari belakang telinga.
Uchi-Ude-Uke : Tangkisan tengah yang datangnya dari bawah ketiak.
Agi-Uke : Tangkisan atas
Shuto-Uke : Tangkisan tangan pedang
Juji-Uke : Tangkisan dengan kedua tangan disilang
Morote-Uke : Tangkisan yang bentuknya seperti Morote-Zuki 
2.kumite
Kumite merupakan bagian dari latihan karate yang mengajarkan karateka untuk mempraktekkan tehnik menyerang, bertahan dan menyerang balik dengan sungguh-sungguh tetapi dengan keamanan tinggi. Kumite adalah bagian karate yang merupakan hal baru, pada saat Bapak Karate Gichin Funakoshi hidup, tidak ada latihan kumite, yang beliau ajarkan terbatas hanya Kihon dan KATA. macam-macamnya:

KIHON IPPON KUMITE

(Pertarungan Dasar Satu Langkah)

Metode ini dimulai dengan perintah “Yoi” (siap), kedua pasangan menggerakkan kaki kanan, bergerak hingga membentuk sikap Hachiji-Dachi (kaki tebuka, jarak antara tumit selebar bahu, ujung kaki membentuk sudut 45º). Karateka yang menyerang pertama mengambil sikap Gedan-barai langkah belakang (kanan atau kiri, sesuai instruksi) dan memberitahukan kecepatan, tingkat dan tehnik serangan. Karateka yang bertahan konsentrasi atau memikirkan tehnik tangkisan yang akan digunakan dan memberitahukan kepada karateka penyerang dengan kata “Osh” Karateka Penyerang harus memfokuskan serangan  kepada target yang telah ditentukan dengan semangat dan kontrol yang baik, menjamin bahwa tehnik telah dilakukan dengan baik (sikap, pernafasan dan Kime). Karateka Bertahan harus memperlihatkan semangat dan kontrol yang baik, menjamin pernafasan dan sikap telah dilakukan dengan baik, dan harus Kime saat menangkis sebelum melakukan  serangan balik. Kedua pasangan harus kembali pada posisi semula dan menyatakan Zansin (kesadaran penuh, kesiapan) hingga instruktur mengatakan “Yame” (stop) dan “Enyoi” (istirahat). Ketika latihan dengan pasangan, kita bertanggung jawab terhadap keselamatannya , kontrol yang baik harus selalu dilatih.

GO-HON KUMITE

(Pertarungan Lima Langkah)

Metode ini dimulai seperti Ippon Kumite, tetapi karateka penyerang melakukan serangan lima langkah kedepan untuk mencapai wilayah sasaran/target, dan karateka bertahan melangkah mundur dan menangkis lima kali, setelah tangkisan kelima karateka bertahan melakukan serangan balik dengan Gyaku-zuki (berteriak “Kiai” ketika menyerang dengan kecepatan dan tenaga). Go-hon Kumite selalu dilatih lamban dengan hitungan, cepat dengan hitungan dan kemudian cepat dan penuh tenaga tanpa hitungan. Ketika latihan cepat dan penuh tenaga, karateka penyerang tidak harus bergerak kedepan dengan irama, tetapi dia harus merencanakan serangannya untuk dapat merusak pertahanan karateka bertahan. Karateka Bertahan dilarang bergerak mundur hingga serangan terjadi. Pada semua jenis Kumite, kedua pasangan  harus konsentrasi penuh dan latihan dengan serius, sebab jika kehilangan konsentrasi akan menyebabkan kecelakaan.

SANBON KUMITE

(Pertarungan Tiga Langkah)

Metode ini pada dasarnya sama dengan Go-hon Kumite, tetapi hanya tiga serangan. Sanbon Kumite juga dilatih mengunakan tiga tehnik serangan yang berbeda. Seperti Jodan, Chudan, dan Mae-geri or Jodan, Chudan dan Kekomi, dll. Karateka Bertahan harus melakukan tangkisan yang benar terhadap tehnik serangan yang digunakan dan serangan balik setelah tiga tangkisan.

KEASHI IPPON KUMITE

(Pertarungan Dua Langkah)

Metode ini dimulai dengan perintah “Yoi”. Kedua pasangan menggerakkan kaki kanan membentuk Hachiji-Dachi. Karateka yang menyerang pertama mengambil sikap gedan-barai mundur (kanan atau kiri sesuai dengan instruksi) dan memberitahukan kecepatan, tingkat dan tehnik dalam menyerang. Karateka Bertahan konsentrasi atau memikirkan tehnik yang akan digunakan dan memberitahukan karateka Penyerang dengan kata “Osh” Karateka Penyerang menetapkan wilayah sasaran dengan tehnik yang benar, sementara Karateka Bertahan melangkah mundur untuk menangkis dan diselesaikan dengan sebuah serangan balik. Serangan harus difokuskan pada target sasaran dengan semangat dan kontrol yang baik, menjamin bahwa melakukan tehnik dengan benar (jarak, pernafasan, dan kime). Karateka Bertahan harus memperlihatkan semangat dan konrol yang baik, menjamin pernafasan dan sikapnya benar dan harus Kime dalam menangkis sebelum melangkah kedepan untuk melakukan serangan balik.

TUJUAN

Mengajarkan Karateka untuk melatih tehnik pukulan, tendangan, serangan  dan tangkisan dengan musuh, sambil bergerak maju dan mundur dan membantu meningkatkan ketepatan waktu, jarak dan kesadaran penuh. Keashi Ippon Kumite memperkenalkan karateka untuk berpikir kapan dia melakukan pertahanan dan melakukan penyerangan.

JIYU IPPON KUMITE

(Pertarungan Semi Bebas)

Metode ini dimulai setelah kedua pasangan memberikan hormat dan perintah “Yoi”. Karateka mengambil sikap mundur gedan-barai dan memperagakan posisi gaya bebas (Jiyu Kamai). Dalam posisi gaya bebas ini, karateka tidak boleh tegang, tetapi dalam pertahanan, siap dan dapat merubah sikap, posisi badan bergerak, maju atau mundur dan dapat mempertahankan diri mereka dari segala serangan dengan menggunakan lengan dan kaki untuk melakukan tangkisan dan serangan. Jarak harus lebih pendek dari sikap normal kedepan, dengan kaki belakang sedikit menekuk dan berat badan bertumpu diantara kaki depan dan belakang menyebabkan badan maju dan mundur jadi lebih mudah dan cepat, meluruskan kaki yang menekuk akan menambah kecepatan dan jarak pergerakan badan.

Tangan harus selalu diposisinya dimana  akan melindungi atau menangkis serangan sambil melakukan pukulan atau serangan kepada musuh. Karateka yang bertahan berkonsentrasi ataumemikirkan tehnik yang akan digunakan dan memberitahukannya dengan mengatakan “Osh”. Serangan harus difokuskan pada target sasaran dengan semangat dan control yang baik, memastikan bahwa tehnik telah dilakukan dengan benar (Sikap, pernafasan, dan kime).Karateka yang bertahan harus memperlihatkan semangat dan kontrol yang tinggi saat melakukan tangkisan, memastikan pernafasan dan sikap saat menangkis dilakukan dengan benar dan harus kime sebelum melakukan serangan balik. 

TUJUAN

Memperkenalkan karateka dengan keadaan pertarungan yang lebih realistis, pergerakan badan yang lebih (Tai-sabaki). Memperkirakan Ma-ai (jarak), menggunakan tekukan kaki untuk memudahkan badan melakukan gerakan maju atau mundur dengan jarak yang lebih jauh, ketepatan waktu, dan Zanshin (penuh kesadaran dan control yang menyeluruh).

OKURI JIYU IPPON KUMITE

(Pertarungan Semi Bebas Dua Langkah)

Metode ini sama dengan Jiyu Ippon, masing-masing karateka memulai dengan Kamai dan karateka pertama memberitahukan target sasaran atau tehnik yang akan digunakan. Karateka kedua memfokuskan pikiran tangkisan dan menyerang balik dengan menjawab “Osh”. Setelah karateka Bertahan melakukan tangkisan dan serangan balik, Karatek Penyerang melakukan serangan kedua tanpa memberitahukan target sasaran dan tehnik yang dia gunakan. Karateka penyerang harus memilih target sasaran dan tehnik yang sesuai dengan kesempatan terbaik  dan mengarahkan Karateka Bertahan kedalam posisi yang sangat tidak menguntungkan, membuat pertahanan menjadi sulit dilakukan. Karateka Bertahan melakukan tangkisan yang tepat dan serangan balik, menarik kembali setelah serangan balik untuk kamai dan membangun kembali Zanshin (Kesadaran penuh). Karateka harus memperlihatkan semangat dan kontrol yang baik, memastikan pernafasan dan sikap dilakukan dengan benar dan kime di setiap tehnik yang dilakukan.

TUJUAN

Okuri-Jiyu Ippon Kumite adalah langkah pertama dalam pertarungan gaya bebas. Karateka dilatih untuk melihat keuntungan, pembukaan sebuah serangan, bertahan dari serangan yang tidak diharapkan, melihat posisi terbaik setelah bertahan untuk melakukan serangan balik. Zanshin.

JIYU KUMITE

(Pertarungan Gaya Bebas)

Pada dasarnya hanya dapat dilakukan oleh karateka yang memiliki pengetahuan Kihon yang baik, Ma-ai (jarak), ketepatan waktu, koordinasi, dan yang lebih penting kontrol yang baik. Gaya Bebas hanya dilakukan dengan pengarahan yang ketat dan di dalam peraturan dan pengawasan yang tegas. Wasit harus menjelaskan peraturan dan perintah-perintah yang akan dia gunakan dalam memulai dan mengakhiri serangan, dan akan menanyakan kepada kedua karateka apakah mereka mengerti. Wasit akan menjelaskan bahwa tidak ada kontak fisik dan keduanya harus mendengar perintahnya dan patuh. Karateka memberi hormat kepada wasit dan kepada karateka yang menjadi lawannya dengan perintah Kamai. Ketika wasit memerintahkan Hajime (mulai) kedua karateka bergerak untuk menemukan posisi terbaik untuk menyerang, sambil melindungi diri dari serangan mendadak dari musuh. Semangat yang baik harus diperlihatkan selama pertarungan, berteriak “KIAI” setiap melakukan tehnik menyerang dan melakukan semua tehnik dengan benar, memberikan perhatian kepada pernafasan, jarak, ketepatan waktu dan Kime.

TUJUAN

Untuk meningkatkan kontrol, tehnik, ketepatan waktu, konsentrasi dan kesadaran penuh dibawah tekanan pertarungan sesungguhnya. Sekarang dengan lebih banyak latihan, semua tehnik akan menjadi gerakan refleks (motor responses). Dalam tehnik bertahan atau menyerang akan terjadi tanpa harus kita pikirkan. Bangsa China dan Bangsa Jepang menyebut pernyataan ini dengan “No Mind” 

  
KATA

Kata yang berarti bentuk resmi atau kembangan juga memiliki arti sebagai filsafat. Kata memainkan peranan yang penting dalam latihan karate. Setiap kata memiliki embusen (pola dan arah) dan bunkai (praktik) yang berbeda-beda tergantung dari kata yang sedang dikerjakan. Kata dalam karate memiliki makna dan arti yang berbeda. Bahkan kata juga menggambarkan sesuatu. Inilah kata sebagai filsafat.

Oleh sebab itulah kata memiliki peranan yang penting sejak jaman dulu dan menjadi latihan inti dalam karate. Gichin Funakoshi mengambil kata dari perguruan Shorei dan Shorin. Shotokan memiliki 26 kata yang terus dilatih hingga kini. Ada yang populer ada pula yang tidak. Masing-masing kata mempunyai tingkat kesulitan sendiri-sendiri. Karena itu wajib bagi tiap praktisi Shotokan untuk mengulang berkali-kali bahkan ratusan kali.